Sabtu, 04 Juni 2022. Stadium General Teknik Elektro Institut Teknologi Padang menghadirkan Narasumber yang luarbiasa, yaitu Bapak Firmansyah David, Ph.D (Wakil Rektor I) Institut Teknologi Padang di aula tertutup gedung D lantai dua kampus Institut Teknologi Padang.
Sedikit informasi tentang narasumber, yaitu: Bapak Firmansyah David, Ph.D, seperti yang penulis lansir dari https://itp.ac.id/profil/pimpinan# bahwa Beliau telah menamatkan pendidikan magisternya di FH-O/O/W (Sekarang HS Emden Leer), Germany pada 2008 silam pada bidang Technical Management. Beliau yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor I ITP ini juga telah menyelasaikan studi doktornya di Vrije Universiteit Amsterdam, The Netherlands (2017) pada bidang Organization Science. Bapak Firmansyah juga telah banyak menulis karya ilmiah, salah satu yang popular adalah Academics coping with business logic: A study at Indonesian universities. Journal of Engineering and Technology Management 49, 91-108.
Beliau menyampaikan pesan “Jalan menuju suatu tujuan itu banyak liku-lliku dan cabang bidang yang mesti dihadapi”, lalu beliau juga memberikan perspektif yang menarik dari persoalan fakta dalam kehidupan sehari-hari, misalkan bagaimana cara pandang kita terhadap suatu objek yang belum tentu orang lain memberikan sikap yang sama terhadap presepsi yang kita alurkan tersebut.

Pada perkuliahan tersebut, beliau membagi 3 pokok utama yang harus mahasiswa jadikan pegangan dan target hingga kelak mereka menyelesaikan studi di institut teknologi padang sebagai gelar sarjana yang diharapkan, diantaranya yang telah penulis rangkum yaitu :

Pertama Visi, merupakan gambaran besar, tujuan utama dan cita-cita suatu perusahaan, instansi, pribadi atau organisasi di masa depan. Visi juga berupa cita-cita jangka panjang dan berorientasi kedepan. Faktanya, dari banyak visi yang mutakhir yang pada umumnya orang cendrung mendalaminya, namun perlu kita sadari kalau ternyata ada banyak persimpangan dan cabang untuk menuju itu semua yang mesti dijadikan sebagai kontemplasi bagi mahasiswa setelah tamat nantinya.

Beliau juga mengatakan “Setelah kita lulus dari teknik, maka kita adalah suatu bagian dari sebuah sistem di berbagai bidang” maksudnya adalah dimanapun bekerja, tamatan elektro sangat besar peluang dan luas gambaran kerja yang dibutuhkan di dunia kerja, beliau menggambarkan bekerja di suatu instasi per-bankan, bahwa seorang engineer elektro sangat cocok bekerja disana, lalau beliau mengumpamakan ketika instansi tersebut dihadapkan untuk kerja saham dengan pembangunan kontruksi kelistrikan contoh pembangkit listrik, maka yang dibutuhkan disana adalah seorang tamatan elektro untuk kelola daya dan anggaran yang sepatutnya dan sebagainya. Dari persoalan tersebut beliau mengajak kepada Mahasiswa untuk open minded yang lebih luas, sebagaimana suatu kejadian yang tidak mungkin terjadi namun dengan berfikir luas maka semua itu boleh saja terjadi, “Dunia tak sesempit itu, namun harus berusaha” ujar beliau.

Kedua Prespektiv, Beliau mengatakan “Dikampus itu adalah tempat menimba ilmu yang dalam, namun jangan terpaku dengan itu semua sehingga lupa bahwa ternyata fakta dilapangan itu hanyalah sederhana saja”, maksudnya adalah bagaimana mahasiswa harus menggali ilmu yang dalam semasa kuliahnya, namun jangan mengabaikan hal-hal yang sederhana karna kebanyakan dilapangan saat ini semua sistem telah canggih dan menggunakan alat-alat untuk kinerja yang dapat menganalisa sendiri tanpa adanya pendataan tertentu yang membutuhkan waktu yang lama dan kurang efesien, artinya punya sudut pandang yang berbeda-beda itu tidaklah berkemungkinan segala sesuatu itu terlihat sekomplek yang kebanyakan orang fikirkan didunia kerja maupun di lingkup sosial, karena “Semakin maju suatu negara tersebut, maka semakin maju juga humanisme nya” ujar Beliau.

Ketiga Big Picture, merupakan salah satu gaya berpikir yang bisa ditemukan dalam diri. Big picture sendiri merupakan kebalikan dari detail oriented. Jika detail oriented fokus pada gaya berpikir yang detail, maka berbeda dengan big picture yang lebih berpikir tentang gambaran besar. Pada dasarnya, kedua gaya berpikir ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Hanya saja, seseorang yang punya kecenderungan pada salah satunya mungkin bisa mengambil sisi positif yang ada, yaitu berfikir kreatif, cendrung adaktif dalam suatu perubahan, dan fokus pada masa depan. disini Beliau menegaskan “Anda harus berubah, harus punya progres untuk menuju capaian Big Picture yang anda inginkan, karena yang menentukan Big Picture anda adalah anda sendiri”.

Semoga bermanfaat, terimakasih untuk kita semua, silahkan tinggalkan komentar yang mendukung untuk kemajuan kita bersama. Kunjunjungi dan follow juga Instagram Teknik Elektro Institut Teknologi Padang : @elektroitp dan link postingan mengenai Stadium General : https://www.instagram.com/p/CeX4OpTPoJp/?igshid=YmMyMTA2M2Y= . 🙂 😉